Film yang pernah ditayangkan di bioskop TransTv ini merupakan
sebuah film Amerika Serikat yang dirilis tahun 2008. Vantage Point di
sutradarai oleh Pete Travis dan dan di produseri oleh Tania Landau dan Ricardo
Del Río. Para pemeran dalam film ini diataranya Dennis Quaid (Thomas Barnes, Agen Rahasia), Matthew
Fox (Kent Taylor, Agen Rahasia), Forest Whitaker (Howard Lewis, seorang turis Amerika), Sigourney Weaver (seorang produser berita), William Hurt (Presiden Amerika Serikat) Edgar
Ramirez (mantan
pansus), Ayelet Zurer (seorang teroris).
Vantage Point merupakan sebuah
film bergenre triller tentang penembakan Presiden Amerika di Spanyol saat
akan mengadakan konferensi tentang pembrantasan Teroris di dunia. Presiden AS,
yang rencananya akan berpidato tentang perdamaian tersebut di Spanyol, ditembak
dari jarak jauh sesaat sebelum memulai pidatonya. Semuanya panik dari mulai
warga yang menyaksikan, tim jurnalis, dan tentunya para tim keamanan US Secret Service. Terlebih sesaat setelah penembakan tersebut
sebuah bom meledak dari arah bawah podium.
Berbeda dari biasanya, itulah kesan pertama saya setelah menonton
film tersebut. Ada alur, angel dan pengkomposisian yang tak biasa. Sesuai
dengan taglinenya “8 Strangers, 8 Point of View, 1 Truth”. Film ini menyuguhkan
sebuah kejadian penembakan yang diihat dari 8 sudut pandang yang berbeda. Sudut
pandang pertama diihat dari Produser Berita, sudut pandang kedua dilihat dari
pengawal presiden (agen rahasia), sudut pandang ketiga dilihat dari Polisi
spanyol yang dimanfaatkan kekasihnya (yang ternyata seorang teroris) untuk membawakan
tas berisi bom ke conferensi tersebut, sudut pandang ke empat dilihat dari
seorang turis dari Amerika yang berada dalam kerumunan dan merekam segala hal
yang dia lihat dengan handycamnya, sudut pandang kelima dilihat dari Presiden
Amerika itu sendiri.
Adapun sudut pandang ke- 6 sampai ke- 8 jadi satu dipandang dari otak
terorisme, pegawai hotel yang melakukan bom bunuh diri di hotel dan mantan
pasukan khusus yang terpaksa ikut bergabung karena adiknya ditahan oleh
para teroris dan diancam untuk dibunuh.
Cerita dalam film Vantage Point dimulai pukul 11.59 dan berakhir
sekitar pukul 12.30 bertempat di Salamanca, Spanyol. Hal menarik yang saya
temui dalam film tersebut adalah susunan ceritanya yang ditampilkan dari
berbagai sudut pandang. Hal tersebut membuat alur cerita jadi penuh tanda
tanya, bahkan diakhir cerita saya sendiri tidak menyangka jika otak dari
pembunuhan dan pemboman tersebut adalah “dia”. Adapun hal menarik lainnya
adalah penggunaan handphone untuk mengendalikan aksi kejahatan oleh si otak
terorisme tersebut. Dalam film tersebut, si otak terorisme menggunakan
handphone-nya sebagai pengendali senapan otomatis dan meledakkan bom yang
berada dibawah podium presiden.
Film yang luar biasa dan sangat menarik untuk ditonton. Konspirasi
didalamnya membuat emosi penonton jadi tak menentu. Dari mulai konspirasi
pelaku kejahatan yang ternyata “orang dalam” sampai bentuk pencitraan
ke-adidaya-an Amerika Serikat dalam mempertahankan kekuatan negaranya meski diawal cerita
Amerika Serikat seolah terpuruk karena konsep pertahanannya dapat tercium oleh
para pelaku terorisme.
Menurut saya film ini sangat berkualitas dan “keren”. Namun meski
demikian ada beberapa hal yang saya kurang begitu suka, diantaranya pemilihan
aktor pemeran teroris yang paras serta perawakannya ke Arab-araban. Sengaja
tidak sengaja hal ini membuat adanya sebuah pesan dari film tersebut bahwa
teroris itu ya Islam. Ini dikarenakan di dunia barat sendiri segala sesuatu
tentang Arab selalu pasti dikaitkan dengan Islam.
Adapun hal lain yang ingin saya kritisi adalah angel saat
kejar-kejaran, sepertinya pengambilan gambar tersebut
dilakukan berkali-kali dengan satu kamera sehingga ada beberapa scene yang
terlihat berbeda. Film yang unik dan layak ditonton terutama bagi yang berniat
menjadikannya bahan pengamatan.
Revisi, 28 Juli 2012 23:41
Vissiana Rizky Sutarmin
*The image taken from google