Senin, 21 November 2016

Intuisi #3




“Kay, sepertinya aku tidak akan berpamitan..”

Sudah lumrah bahwa dalam hidup ini ada pertemuan dan ada perpisahan. Adakalanya maksud baik kita tidak diterima, beberapa diantaranya bahkan malah menimbulkan permasalahan.

Memang sudah sejak awal, beberapa orang mendatangiku, mereka memberiku nasehat dan masukan. Beberapa nasehat dan masukan bahkan seperti sebuah nada peringatan, “Kamu harus hati- hati!” kurang lebih itu yang aku tangkap.

Tapi kau tau aku kan? Bagiku ucapan orang- orang diluar sana tidak seharusnya aku telan mentah- mentah. Cukup aku simpan dulu didalam saku untuk jaga- jaga.

Jumat, 18 November 2016

Intuisi #2




“Wahai Jelaga Tiga Sangkakala, aku bukanlah orang jahat..”

Kay, hidup adalah pilihan. Klasik ya, tapi begitu adanya. Dan pilihan berat harus dia pilih saat suara itu muncul. Suara yang sudah tidak asing bagi kita, namun masih begitu asing bagi dia. Ini aku tulis percakapan antara dia dan suara itu, ku buat berurutan agar kamu mudah memahaminya.


Suara itu          : “Siapakah dia yang lain yang sedang bersamamu itu?”

Dia                  : “Dia yang lain itu adalah temanku.”

Suara itu          : “Teman? Adakah artinya bagimu?”

Dia                  : Terdiam cukup lama, “Banyak, dia yang lain itu amat berarti buatku. Bila dia yang lain itu tidak ada, tetiba saja kakiku menjadi lemah, aku berjalan tapi seperti melayang, dadaku terasa sesak dan aku pun jadi demam.”

Kamis, 17 November 2016

Bicara Iman dengan Seorang Katolik



Kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur non aktif Basuki Tjahaya Purnama atau lebih kita kenal dengan nama Ahok ternyata berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat sehari- hari. Bahkan dikantor, kasus tersebut hampir masuk ke semua tema pembicaraan orang- orang. Kadang jadi kikuk juga, teman dekat saya, satu kantor satu ruangan, meja kerjanya tepat disebelah meja kerja saya, dia seorang Katolik taat.

Bukan apa- apa, saya hanya selalu membayangkan, bagaimana perasaannya ya saat Ahok begitu dibenci, saat tertuduh dari ini semua adalah seorang Kristen, ah saya pasti akan merasa tidak nyaman. Ya meskipun perlu digaris bawahi bahwa Muslim (termasuk apa yang saya rasakan) SAMA SEKALI TIDAK SEDANG MEMERANGI KRISTEN, CINA, ATAU APALAH ITU. TAPI INI TENTANG APA YANG ADA DALAM JIWA KAMI, YANG TIDAK SEMUA ORANG AKAN MENGERTI. Tapi tetap saja tidak akan nyaman, banyak celah- celah yang bisa jadi praduga, tersinggung sedikit atau banyak pasti akan ada.

Rabu, 16 November 2016

Intuisi #1




Tiada satu pun peperangan didunia ini yang tidak menggoreskan luka, menumpahkan darah dan membuang banyak sekali waktu, tenaga, fikiran, uang. Kematian adalah milik mereka yang terbunuh. Keletihan dan kepayahan adalah milik mereka yang membunuh. Tidak ada yang tidak tersakiti disini. Semua dengan lukanya masing-masing.

Jika peperangan melawan diri sendiri punya luka yang sama dengan peperangan melawan orang lain, mungkin kini diri ini tidak akan berbentuk. Terserah orang mau bilang apa, tapi benar rupanya bahwa luka dan darah pada perang ini juga tidak sedikit.

Seseorang berkata, kebenaran justru sering muncul pada apa- apa yang tidak nampak. Luka yang lebih dalam justru tidaklah terlihat oleh mata lahir. Tapi syukurlah karena beberapa dari manusia Tuhan beri kekuatan untuk membuat berbagai “kepalsuan” untuk menutupi lukanya.

Rabu, 02 November 2016

Mari Bicara Tentang Mati #2



Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”


Beberapa bulan terakhir ini benar- benar luar biasa. Aneh juga sebetulnya. Hai, mari kita bicara tentang sesuatu yang kita tak dapat mengelak darinya, sesuatu yang pasti akan datang meski ntah kapan dan dengan cara apa, sesuatu yang mungkin kebanyakan kita takutkan. Ya, mari kita bicara tentang mati.

Sudah berkali- kali, secara berkala pula, saya bermimpi jika orang- orang yang saya kenal mengantarkan saya ke pemakaman. Mulai dari keluarga, teman sekolah, temah kuliah, sampai teman kerja. Semua bergantian. Belum lagi mimpi- mimpi lain yang saya “lupa-lupa ingat”, tapi masih berkisar soal kematian.

Saya yakin, tidak ada sesuatu apapun didunia ini terjadi kecuali atas kehendak-Nya, bahkan sehelai daun yang jatuhpun Allah tahu. Semua pasti ada alasannya.

Mari Bicara Tentang Mati #1



“Jangan pernah mati sebelum ajal..!” ~Pepeng

Kadang jika sedang merenung sendirian, terpintas mengenai bagaimana masa depan akan berjalan. Terbayang oleh saya bahwa saya mungkin akan panjang umur, punya cukup banyak anak dan banyak sekali cucu, semua sehat dan sholeh. Saya menjadi saksi atas berkembangnya zaman, sekaligus kegilaannya.

Tapi entah kenapa pada akhirnya saya tidak bisa membohongi kata hati saya sendiri. Jujur, semua yang terbayang oleh saya itu bukanlah yang betul- betul saya harapkan.

“Ya Allah, jika dengan umur pendek sudah cukup membuatku sampai pada-Mu, maka tidak apa- apa Ya Allah jika umurku pendek..”