Sederhana Saja, Ini Rindu!
Kay
berbekal sebuah pisau digenggamannya setiap hari. Pisau yang ia bawa- bawa
kemanapun ia pergi. Pisau yang ia sertai dalam aktivitas apapun dalam hidupnya.
Pisau yang sebenarnya tidak cukup tajam, tapi mampu membuatnya berdarah.
“Aku harus tusuk hatiku tiap kali
aku rindu, pisau ini berfungsi bukan?” ujarnya dalam hati.
Kay
berfikir sakitnya sayatan pisau akan mengalahkan sakitnya rindu. Ah, naif. Begitukah?
Mengapa rindu harus diredam? Kau takut pada sesuatu! Ya, kau takut! Dan ketakutan
tersebut membuatmu rela menempuh jalan yang kurang kau sukai.