Senin, 03 Oktober 2011

Ini Wasiat, Adikku Sayang..

Adikku sayang, kau tahu? Ini bukan soal kematian. Bukan itu.

Ini juga bukan seperti apa yang sering kau ungkapkan. Atau apa yang sering kau tanyakan.
Ini soal masa depanmu. Tahukah kau adikku sayang, ingin sekali aku katakan bahwa dunia ini buruk. Segala tentangnya kadang menipu. Segala tentangnya membuatku sangat khawatir. Sangat khawatir, terutama engkau. Persoalannya adalah bagaimana kalau-kalau kita tidak sadar sedang ditipu dan malah asik menikmati tipuan itu. 

Tapi walau bagaimanapun dunia ini merupakan pelantara kita untuk bertemu Allah. Sabarlah. Semoga petunjuk Allah senantiasa menyertai kita.

Adikku sayang, sering kau bertanya “teh, mengapa teteh tidak mau panjang umur? Padahal semua orang sangat menginginkan itu.”

Sungguh teteh bingung, jauh dari pada itu teteh pun heran mengapa pertanyaan itu bisa ada dibenakmu. Benak seorang anak laki-laki 9 tahun yang begitu polos dan menikmati dunia. Kau bahkan jarang menangis kecuali jatuh dari sepeda atau di marahi oleh ibu.

Adikku sayang, tolong jangan tanyakan lagi pada teteh soal itu. Itu hanya akan membuat teteh merasa bersalah. Bersalah karna telah berlaku begitu pesimis akan hidup. Padahal hidup adalah kehendak Allah. Semoga Allah memaafkan bodohku.

Saat ini aku hanya ingin memikirkan soal masa depanmu.

Adikku sayang, tengatkan pesan ini baik-baik. Laksanakanlah! Karna aku tidak mungkin menunjukanmu pada hal yang buruk. Sungguh, aku sangat ingin kau lebih baik dari aku. Karna aku menyayangimu.

Pertama, jangan tinggalkan shalat. Laksanakanlah dengan ikhlas meskipun kau sedang dalam keadaan sempit. Kedua, jangan sekali-kali kau kejar dunia, karna dunia hanya akan menghinakanmu dan menjauhkanmu dari Allah. Tapi kejarlah akhirat, prioritaskan kehidupan akhirat maka dunia kelak akan ada di genggamannu. Jangan letakkan dunia dihatimu!!

Ketiga, jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah berhenti menebar kebaikan, jangan pernah berhenti melakukan perubahan, jangan pernah berhenti mengingatkan pada kebaikan dan menghilangkan kemungkaran dari muka bumi ini. Dan JANGAN pernah sekali-kali kau menyakiti hati ibu dan ayah. Bahagiakanlah mereka, kalau-kalau aku tak sempat membahagiakan mereka.

Duhai adikku sayang. Besar harapanku, engkau akan menjadi cahaya di keluarga ini. Menjadi penerang dan menjadi syariat atas hidayah Allah untuk keluarga kita. Kalau-kalau aku tak ada umur untuk menjalankan itu, maka aku mohon dengan sangat adikku sayang, laksanakanlah!! Tolong kabulkan harapanku.

Ku doakan selalu. Semoga Allah memberi keberkahan pada usiamu. Memberi kekuatan padamu dalam menopang segala ujian dan cabaran. Menberkahi ilmumu. Menyayangimu. Menjagamu dari hal-hal yang buruk yang dapat menyesatkanmu. Mempertemukanmu, aku dan keluarga kita di syurga kelak.

Ingat adikku, Allah begitu baik. Allah Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Apapun scenario Allah, itu semata-mata adalah karna Allah sayang kita.

Maafkanlah kakakmu ini. Kakak yang belum seutuhnya menjadi kakak. Kakak yang belum bisa menjadi tauladan bagimu. Maafkanlah kakak.

Adikku sayang, kaulah harapanku..
Bawalah keluarga kita pada cahaya kebenaran..
Akan aku tunggu..
Untuk berkumpul kembali..

Rumah kita, 03 September 2011 22:58
Kakakmu
Vissiana Rizky Sutarmin