Adikku
sayang, kau tahu? Ini bukan soal kematian. Bukan itu.
Ini
juga bukan seperti apa yang sering kau ungkapkan. Atau apa yang sering kau
tanyakan.
Ini
soal masa depanmu. Tahukah kau adikku sayang, ingin sekali aku katakan bahwa dunia
ini buruk. Segala tentangnya kadang menipu. Segala tentangnya membuatku sangat
khawatir. Sangat khawatir, terutama engkau. Persoalannya adalah bagaimana
kalau-kalau kita tidak sadar sedang ditipu dan malah asik menikmati tipuan itu.
Tapi
walau bagaimanapun dunia ini merupakan pelantara kita untuk bertemu Allah.
Sabarlah. Semoga petunjuk Allah senantiasa menyertai kita.
Adikku
sayang, sering kau bertanya “teh, mengapa teteh tidak mau panjang umur? Padahal
semua orang sangat menginginkan itu.”
Sungguh
teteh bingung, jauh dari pada itu teteh pun heran mengapa pertanyaan itu bisa
ada dibenakmu. Benak seorang anak laki-laki 9 tahun yang begitu polos dan
menikmati dunia. Kau bahkan jarang menangis kecuali jatuh dari sepeda atau di
marahi oleh ibu.
Adikku
sayang, tolong jangan tanyakan lagi pada teteh soal itu. Itu hanya akan membuat
teteh merasa bersalah. Bersalah karna telah berlaku begitu pesimis akan hidup. Padahal
hidup adalah kehendak Allah. Semoga Allah memaafkan bodohku.
Saat
ini aku hanya ingin memikirkan soal masa depanmu.
Adikku
sayang, tengatkan pesan ini baik-baik. Laksanakanlah! Karna aku tidak mungkin
menunjukanmu pada hal yang buruk. Sungguh, aku sangat ingin kau lebih baik dari
aku. Karna aku menyayangimu.
Pertama,
jangan tinggalkan shalat. Laksanakanlah dengan ikhlas meskipun kau sedang dalam
keadaan sempit. Kedua, jangan sekali-kali kau kejar dunia, karna dunia hanya
akan menghinakanmu dan menjauhkanmu dari Allah. Tapi kejarlah akhirat,
prioritaskan kehidupan akhirat maka dunia kelak akan ada di genggamannu. Jangan
letakkan dunia dihatimu!!
Ketiga,
jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah berhenti menebar kebaikan, jangan
pernah berhenti melakukan perubahan, jangan pernah berhenti mengingatkan pada kebaikan
dan menghilangkan kemungkaran dari muka bumi ini. Dan JANGAN pernah sekali-kali
kau menyakiti hati ibu dan ayah. Bahagiakanlah mereka, kalau-kalau aku tak
sempat membahagiakan mereka.
Duhai
adikku sayang. Besar harapanku, engkau akan menjadi cahaya di keluarga ini.
Menjadi penerang dan menjadi syariat atas hidayah Allah untuk keluarga kita. Kalau-kalau
aku tak ada umur untuk menjalankan itu, maka aku mohon dengan sangat adikku
sayang, laksanakanlah!! Tolong kabulkan harapanku.
Ku
doakan selalu. Semoga Allah memberi keberkahan pada usiamu. Memberi kekuatan
padamu dalam menopang segala ujian dan cabaran. Menberkahi ilmumu.
Menyayangimu. Menjagamu dari hal-hal yang buruk yang dapat menyesatkanmu.
Mempertemukanmu, aku dan keluarga kita di syurga kelak.
Ingat
adikku, Allah begitu baik. Allah Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Apapun scenario
Allah, itu semata-mata adalah karna Allah sayang kita.
Maafkanlah
kakakmu ini. Kakak yang belum seutuhnya menjadi kakak. Kakak yang belum bisa
menjadi tauladan bagimu. Maafkanlah kakak.
Adikku
sayang, kaulah harapanku..
Bawalah
keluarga kita pada cahaya kebenaran..
Akan
aku tunggu..
Untuk
berkumpul kembali..
Rumah
kita, 03 September 2011 22:58
Kakakmu
Vissiana
Rizky Sutarmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar