Sabtu, 05 Maret 2011

Musik Liar Black Metal


Problematika Dakwah
“Musik Liar Black Metal”
oleh: Vissiana Rizky
Pengakuan keimanan pasti akan memerlukan ujian dan cobaan yang akan membuktikan kadar atau tingkat keimanan seseorang menurut pandangan Allah SWT. Jalan dakwah adalah jalan panjang dan membutuhkan konsekuensi- konsekuensi. Didalamnya akan penuh rintangan dan penderitaan, dari mulai waktu, tenaga, harta, bahkan jiwa. Pertanyaannya sekarang adalah, rintangan apa saja yang akan dihadapi para da’i di jalan dakwah ini?
Berbicara mengenai problematika dakwah pasti tidak akan terlepas dari problematika sumber daya manusianya itu sendiri. Ada banyak problematika umat saat ini, dari mulai kondisi realitas kini yang telah menyimpang dari apa yang dicita-citakan, kemiskinan sampai persoalan gaya dan mode yang lebih condong ke barat juga permasalahan Gozwhul Fiqri (perang pemikiran).
Pelaku Gozwhul Fiqri merupakan musuh-musuh Islam yang bertujuan untuk merusak akhlak, menghancurkan pemikiran, melarutkan kepribadian, menipiskan pemahaman ke-Islaman, menggiring umat Islam mengikuti agama kafir sampai pada cita-cita tertinggi mereka yakni memusnahkan Islam dari muka bumi. Mereka adalah musuh-musuh Islam yang terdiri dari orang yahudi (Al-Maidah: 81), orang nasrani (Al-Baqarah: 180), orang majusi, orang atheis dan orang –orang munafikin yang melampaui batas (As-Saba:31).
Cara mereka mewujudkan visi mereka pun beragam, dari mulai melakukan pencemaran/pelecehan, virus kebarat-baratan, Liberalisme, perusakan akhlak terutama pemudanya, 5F (fun, food, fashion, film,free thinking), 4S(seks, song, sport, smoke), dll.
Dari banyaknya problematika umat saat ini, saya ingin memberi penjelasan lebih mengenai “song” atau lebih saya kerucutkan lagi yakni mengenai music “Black Metal” sebagai salah satu problematika yang marak, baik disadari maupun tidak. Berangkat dari ke-awam-an saya, Black Metal merupakan salah satu aliran music jenis metal dan underground. Mengapa saya katakan ini adalah problematika, karna saya melihat kondisi khususnya pemuda yang terlenakan oleh “kegilaan” aliran music ini dan melupakan jati diri mereka yang sebenarnya yakni jati diri sebagai seorang Muslim.
Saya sering berdiskusi dengan teman-teman saya yang menyukai aliran music ini, mereka sering berdalih bahwa music tersebut hanyalah sebuah seni dan kesenangan saja, tidak sampai mengganggu aqidah. Padahal setelah ditelusuri lebih jauh ternyata inilah salah satu bentuk “dakwah” musuh – musuh Islam untuk merusak akhlak umat Islam yakni dengan menyisipkan pemikiran dan doktrin-dokrtin pada lagu-lagu tersebut. Tapi kebanyakan dari kita dengan enjoynya mendengarkan dengan suka hati lagu-lagu tersebut yang isinya jelas-jelas mengandung keburukan bahkan sampai penghinaan terhadap agama.
Seperti kata pribahasa “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. Mungkin di awal musuh-musuh Islam hanya memberi doktrin-dokrtin lewat lagu. Tapi perlu di garisbawahi bahwa ini lah penyebab awal dari merosotnya akhlak dan moral umat manusia. Berawal dari music inilah problematika-problematika lain muncul, mulai dari free seks, narkoba, penipuan, pembunuhan,dll
Berawal dari music ini pula dakwah terhambat, karna sumber daya manusianya banyak yang tidak mau lagi menyeru pada yang ma’ruf , mencegah dari yang munkar, dan menyuruh agar bertaqwa kepada Allah. Akhirnya mereka lebih mementingkan hedonisme yang fana dibanding meraih kebahagiaan yang hakiki. Sebenarnya banyak yang melatarbelakangi qodoya ini, diantaranya adalah pendidikan yang tidak Islami, pandangan-pandangan yang sekuler, yang selalu memisahkan agama dari kehidupan dunia serta kurangnya pengawasan dari semua pihak dalam hal ini pelaku dakwah.
Ada beberapa solusi untuk mengatasi Qodoya dalam da’wah ini, yang pertama yakni Al-Ilmu. Mungkin merajalelenya Qodoya umat adalah karna kurangnya pemahaman terhadap Islam itu sendiri. Ke dua yakni At-tarbiyah. Seperti kita ketahui bahwa keimanan seseorang itu naik turun, maka dari itu dibutuhkan pendidikan dan bimbingan Islam, guna memberikan perawatan ruhani Islami. Ke-tiga yaitu Jihad dalam artian “sungguh-sungguh”, karna sehebat apapun konsep dari solusi sebuah qodoya rasanya tidak akan memberikan manfaat yang terasa jika umatnya tidak mau sungguh-sungguh untuk mendalami Islam, istiqomah dan menjauhkan diri dari hal yang bersifat hedonism yang akan membuat seseorang jauh dikatakan sebagai orang yang memiliki jati diri sebagai seorang muslim.
Astagfirullahaladzim, semoga bisa menjadi pengingat diri dan orang lain.
Wallahua’lambishowab..

(gambarnya sengaja pake yang kartun, abis yang asli pada sereem..)

2 komentar:

  1. Tp nggak semua BM seperti itu, anda sy rasa terlalu menggeneralisir!

    BalasHapus
  2. terimakasih sdah mampir di blog sy, silakan isi identitas anda spy qta bisa diskusi lbih jauh ttg BM. oya sy pnya saran, silakan tonton film the arrivals, smg mndpat pncerahan..

    BalasHapus