Jika dipikir-pikir
lebih dalam, waktu memang tidak terasa berlalu begitu cepat. Rasanya, baru saja
kemarin saya merasakan suasana Idul Adha di tanah Sleman, Jogjakarta, tepatnya
di Youth Center. Masih lekat dalam benak saya wajah-wajah ceria sang bocah
merapi, yang masih bisa berlarian riang ditengah ancaman gempa dan hujan debu
vulkanik yang membahayakan saluran pernafasan.
Kenangan itu
benar-benar membuat saya sangat sedih. Sungguh, saya merindukan saudara-saudara
saya di sana. Tapi, entah kapan saya kembali kesana mengingat kesempatan yang
kian menyempit. Jadi teringat ketika beberapa hari sebelum hari idul Adha tiba,
panitia memberi pengumuman bahwa di hari H idul Adha setelah shalat Id akan
diadakan makan bersama alias presmanan massal. Semua yang mendengar girang
bukan kepalang, begitupun saya dan teman-teman KAMMI UIN Bandung lainnya yang
saat itu diamanahkan menjadi relawan.
Asli seruuu.. dan tak
akan terlupakan hiruk pikuknya melayani makan dan minum untuk sekitar 1000
orang lebih. Makan kali ini begitu special. Bukan soal sate kambing, sop daging
sapi atau es campurnya yang segar. Tapi ini soal “kebersamaaaaannn”.
Saat-saat itu sangat
sulit saya lupakan, terlebih di hari ini, Idul Adha 1432 H, mengingatkan saya
pada elegi tak tertahan menyadari bahwa mereka kini telah jauh dan entah berada
di daerah mana. Saya dibandung, mereka di Jogja, itu pun sudah menyebar ke
berbagai daerah. Namun, tak kan ada yang bisa menghalangi ikatan tali Allah,
pun dengan seisi dunia, ikatan hati tidak akan pernah dapat dibeli. Semoga
saudaraku, dimanapun kalian berada, Allah senantiasa mengikat hati-hati kita.
Semoga kelak, kita dipertemukan kembali..
Salam untuk anak-anak
merapi mengispirasi, Salsa, Ridwan, Nanda, Isti, Fandy, Heriawan, Imam, Paijo,
dan semuanya ^_^
Sampai bertemu lagi..
Rumah, 06 November 2011 05:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar