Jumat, 14 Desember 2012

Sisi Lain Uang Koin #2


Tentang “Kisah Lainnya”

Ingatan saya terhadap pertanyaan dua tahun yang lalu seketika muncul lagi. “Oke, kita lihat saja seperti apa Ariel itu!” batin saya bergumam. Ah, tapi percuma. Saya tidak mungkin menanyakan hal tersebut pada Ariel, toh program “Kick Andy” tidak menghadirkan sesion tanya jawab. No voice, no camera, no cemberut, keep silent, begitu peraturannya.
Akhirnya tiga sesion pun selesai. Selain Ariel beserta teman-teman Noahnya, acara tersebutpun mengadirkan Dik Doank beserta anak-anak Kandank Jurank Doank, Baim, Pongki Barata, Cella Kotak, Dewa Bujana, Ovi RIF dan banyak gitaris tenar lainnya. Sepulang dari acara tersebut saya membawa pulang album kompilasi “1 Gitar 1000 Nada” dan buku “Kisah Lainnya” yang didalamnya terdapat bonus CD Spesial Album Instrumentalia Suara Lainnya.
Lumayan senang, karena saya suka buku, apalagi gratis, hehe. Tak ingin menunggu waktu lama, buku itupun saya selesaikan dalam satu malam. Seru juga, mengalir, renyah, menyedihkan, mencengangkan, naif, datar, wow, aneh, sedikit memaksakan. Begitulah kesan saya setelah membaca buku tersebut. Tapi yang saya tidak sangka adalah bahwa saya dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya yang muncul 2 tahun lalu saat berada ditengah-tengah massa aksi.
Saya hanya bisa bergumam lirih, “Oh, gitu”. Scenario Allah memang tak terduga, termasuk dipertemukannya saya dengan buku ini. Kini tanggung jawab saya adalah merampok hal-hal positif didalamnya dan mengambil pelajaran untuk menjauhi hal-hal negatifnya.
Buku ini berisikan kisah Ariel, Uki, Reza, Lukman dan si bungsu David. Masing –masing tokoh bercerita tentang sejarah mereka saling kenal, bergabung dalam satu band, menapaki karir didunia hiburan hingga beberapa masalah yang pernah mereka hadapi. Meski lebih dominan kisah Ariel, namun yang paling menarik bagi saya adalah kisah Lukman, Reza dan David.


“Reza mengibaratkan perubahan yang dirasakan seperti meminum kopi. Ketika kopi dan gula diseduh dengan air panas, lalu diaduk dengan sendok, ketiga unsur tersebut saling bercampur. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak bisa menikmati bagaimana rasanya meminum kopi. Tetapi, kalau sabar menunggu sebentar, semua kenikmatan dari kopi akan muncul karena ampasnya kini sudah ada di dasar gelas.” (Lukman, dalam buku “Kisah Lainnya”)
“Near death experience yang saya alami sepertinya adalah tataran lainnya, sebagai jawaban atas doa saya. Peristiwa itu menghidupkan nafas jiwa saya sekali lagi. Kini dan seterusnya, cara saya memandang hidup menjadi lebih peacefull.” ( David, dalam buku “Kisah Lainnya”)

Kisah inspiratif dan motivatif paling kentara saya rasakan pada kisah Lukman, Reza, dan David. Pada kisah Lukman dan Reza, saya merasa seperti diajak memahami kasih sayang Allah yang begitu luas. Kisah perjalanan mereka mendalami Islam membuat saya merasa telah terlalu sempit memandang Rahman Rahim Allah. Pun pada kisah David, akhir kata saya merasa mendapat sentilan di jidat yang meskipun sedikit tapi membuat saya sakit. David adalah tipikal orang yang kuat, optimis dan tegar. Itulah yang kemudian harus saya contoh. Sakit bukanlah akhir dari segalanya. Tetap bangkit meski keadaan sulit. Tetap optimis meski batin menangis.
Selama fikiran kita positif, hati kita lapang dan semua indera terbuka, maka apapun itu bisa kita jadikan pelajaran. Kebaikan bisa kita dapatkan dari siapapun. Saya jadi ingat sebuah hadits yang artinya “Dengar apa yang dikatakannya, jangan lihat orangnya”. Intinya adalah melihat lebih dekat jauh lebih bijak dibanding menghakimi terlalu dini.
Segala bentuk pornografi dan pornoaksi, apapun alasannya tidaklah dapat dibenarkan. Dari sekian banyak kejahatan, mengajarkan ponografi dan kekerasan adalah kejahatan terkeji. Setidaknya begitulah hemat saya. Saya mungkin pernah kecewa dengan kasus dua tahun lalu. Tapi, jika mereka (Uki, Lukman, Reza, David dan terutama Ariel) dapat mengambil hikmah untuk kemudian menjalani kehidupan baru yang lebih baik dan lebih bermakna, saya akan amat berbangga.

Allah tetap Yang Maha Tahu..

“Cerita ini tak lagi sama, meski hatimu selalu disini. Mengertilah bahwa ku tak berubah, lihat aku dari sisi yang lain.” (Tak Lagi Sama-Noah)


Rabu, 14 Desember 2012, 23:


*sumber gambar: www.google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar