Aku
harap aku mati. Mati takutku. Takutku pada dunia, takutku pada pemimpin dzalim,
takutku pada zionis, takutku pada kaum liberalis, takutku pada kegagalan, takutku
pada masa depan, takutku pada tak tercapainya harapan.
Aku
harap aku mati. Mati keraguanku. Keraguanku pada ke-Maha-an Allah, keraguanku
pada kebenaran, keraguanku pada keberhasilan, keraguanku pada kasih sayang,
keraguanku pada cinta, keraguanku pada syurga.
Aku
harap aku mati. Mati malasku. Malasku pada ibadah, malasku pada belajar, malasku
pada bersyukur , malasku pada berbakti, malasku pada bergerak, malasku pada
membaca, malasku pada bekerja, malasku pada berkarya.
Aku
harap aku mati. Mati pengecutku. Pengecutku pada usia. Pengecutku pada waktu. Pengecutku
pada perjuangan, pengecutku pada masa depan, pengecutku pada kedewasaan,
pengecutku pada pengorbanan.
Aku
harap aku mati. Mati penyakit hatiku. Mati prasangka burukku pada Allah, mati
iri dengkiku pada manusia, mati kotor hatiku pada perilaku orang lain, mati
rasa diri paling benarku pada makhluk, mati munafikku pada keseluruhan elemen
hidup.
serem amat sich judulnya, kayak bukan tulisam kader kammi...
BalasHapusane keinget perkataan arnold schweinsteiger di film terminator: marah masih lebih baik dari pada berputus asa
Ya, terimakasih.
BalasHapusKalo kya gt, mungkin jauh lebih baik jika tidak mengaitkan tulisan saya dengan pernahnya saya bergabung di kammi.