Bagiku
kau ibarat manusia langit yang kupandang dari bumi. Begitu tinggi, menjulang,
dan ketidakmungkinan jauh lebih mendominasi ketimbang harapan. Ini perihal mata
elang. Ya, yang bisa aku lakukan hanyalah melihatmu dari kejauhan. Tidak begitu
jelas. Samar namun lumayan membantu diri ini agar tenang.
Bahagianya
melihatmu jauh lebih baik. Sakitmu nampak hilang, kau bahagia sekarang.
Setidaknya itu yang aku lihat dari kejauhan. Dan aku rasa amat bahagia dengan
itu. Syukurlah, kau baik- baik saja.
Jangan
ingin tahu siapa aku dan bagaimana kondisiku sekarang. Oh, kau juga nampak tak
ingin tahu. Tidak mengapa. Doa dan pengharapanku akan kebahagianmu tak pernah
kupaksakan akan terbalas. Cukup dengan semakin sayang dan bangganya Allah
padaku. Itu saja cukup.
Lama
sekali aku tak tahu kabar terkini tentangmu. Bagaikan breaking news yang
terpaksa tidak tayang selama berbulan-bulang hanya karena kehabisan bahan. Ya,
aku memang sangat malas akhir- akhir ini. Semua menjemukan. Aku jadi malas
membaca, menulis dan mengerjakan skripsi. Malas. Dan malasku ini sudah lumayan
akut.
Hmm,
untunglah. Kabarmu menyeruak kembali, ya meskipun tidak langsung darimu. Seperti
disulut api semangat, kabar kesuksesan akademikmu membuat ku kembali berminat
melirik kembali skripsi yang nampak berdebu. Ya, aku begitu bersemangat. Jika
kau berhasil meraih kesuksesan akademik, akupun harus bisa!
Bagiku
kau ibarat seorang pahlawan yang dikerumuni banyak orang. Sedang ku hanya bisa
melihat dari kejauhan sambil bersembunyi dibalik pepohonan. Tolong jangan
bilang aku pengecut! Tolong! Karena aku lakukan ini bukan karena aku pengecut.
Mungkin aku terlalu sayang padamu. Hingga prasangka buruk jauh lebih
mendominasi ketimbang kepercayaan diri. Aku takut mengganggu, aku takut kau
menyesal pasca tahu siapa aku, aku takut kau membenciku dan blablabla ketakutan
yang lainnya. Oh tidak, aku didominasi ketakutan. Dan bukankah pengecut yang bersedia
dikalahkan oleh ketakutannya sendiri? Baiklah, sekarang kau boleh menyebutku
seorang pengecut. Tak mengapa, jika itu bisa membuatmu bahagia.
Ku
harap kau akan dan selalu baik- baik saja. Ku harap kau diberi keselamatan serta
keberkahan atas semua aktivitasmu, dengan pesawat terbang dan kapal laut itu. Ku
harap kau tetap sehat. Teruntuk engkau yang ku anggap kawan. Jaga dirimu baik-
baik!
*the image taken from google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar